Minggu, 07 Desember 2014

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR



 
Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama me
nggunakan kamera DSLR.
Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. Setelah anda rasa kamera siap digunakan, selanjutnya kita coba mensetting kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter Speed sudah otomatis di set oleh kamera tersebut.
Lalu, Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus tetapi ketajaman sudah berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Selanjutnya kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm.
Setelah melakukan settingan, pastikan tempat dimana yang baik untuk memotret, dan dalam penentuan tempat pemotretan harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah berlawanan, akan lebih baik membelakangi matahari (karena kita membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan).
Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan pada hasil gambar yang sangat berarti.
Bila ingin memotret wajah, perhatikan latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna – warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan kurang jelas (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi, berusahalah untuk menghidarinya. Jika anda sudah mencoba dengan teknik dasar, dan cobalah bereksperimen dengan teknik dasar lainnya.
Menggunakan Kamera DSLR dengan teknik Panning, yang merupakan dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya latar belakang kabur, akan tetapi gambar subjek sangat jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada kecepatan atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama – sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasil akan blur (kabur).
Menggunakan kamera SDLR dengan teknik slowspeed adalah jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak kabur, seakan – akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
Menggunakan kamera DSLR dengan menggunakan teknik freeze yaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang harus kita gunakan. Dengan beberapa teknik dasar menggunakan kamera DSLR ini, semoga dapat membantu anda dalam bereksperimen untuk menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang diinginkan, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

PENGOPERASIAN KAMERA SAKU

   
   Cara menggunakan kamera saku sangatlah mudah. Mirip dengan menggunakan kamera HP. Hidupkan kamera, arahkan kamera pada objek dan shoot.

    Berikut tips menggunakan kamera saku agar hasil foto lebih bagus :


  • Gunakan Flash
Selain di gunakan sebagai penguat dan pengisi cahaya ( fill in ), lampu flash
juga berfungsi membekukan gerakan. Saat memotret di luar ruangan, nyalakan flash untuk menerangi obyek foto yang membelakangi arah cahaya. Dengan cara ini, obyek utama tak menjadi gelap ( back light ). Demikian pula ketika memotret di ruang yang rada gelap, flash akan membekukan gerakan obyek.

  • Hindari Zoom Digital
Untuk mendapatkan ketajaman dan kualitas foto yang apik, kamu harus membidik obyek foto dari jarak jauh dengan menggunakan zoom optik saja. Hindari penggunaan zoom digital agar gambar tetap mulus. Nah,, matikan saja setelan zoom digital di kamera kamu.

  • Manfaatkan Scene Mode
Kamera digital sekarang sudah umum menyediakan mode otomatis untuk pemotretan Landscape, Potrait, serta Night Shot,biasanya pada kamera digital mode ini bisa kita dapatkan pada scroll kamera yang ditandai dengan simbol / icon. Mode - mode tersebut menyetel speed  dan diafragma secara otomatis sesuai kondisi pemotretan. Baca buku petunjuk penggunaan kamera untuk mengetahui fungsi setiap mode.

  • Menggeser Fokus
Foto dengan fokus gambar di tengah sudah menjadi hal biasa, atau kalau tidak dibilang monoton. Cobalah memfokuskan gambar ke bagian lain. Caranya, komposisikan dulu agar obyek utama berada di tengah layar LCD. selanjutnya tombol rana dipencet setengah untuk mengunci fokus pada obyek utama. Sebelum melepaskan rana, geser sedikit posisi arah kameranya dan komposisikan ulang, misalnya gambar utama menjadi dipinggir. Jika sudah sreg atau pas, lepas tombol rana.

  • Gunakan Tripod
Jika kecepatan rana lebih rendah dari yang di anjurkan ( biasanya di bawah 1/60 second ), LCD di kamera biasanya menampilkan gambar telapak tangan berkedip-kedip. Pada kondisi ini, gunakan tripod untuk menopang kamera agar tidak goyang. Atau jika darurat cobalah cari penopang yang ada contoh saja dengkul pun jadi untuk membantu menopang kamera, dengan cara anda dalam posisi jongkok lalu siku tangan di tempatkan di dengkul.

  • Foto Clouse Up
Saat memotret wajah, usahakan foto clouse up. Aktifkan continuous shot atau pemotretan beruntun untuk menghindari goyangan kamera saat menekan rana. Untuk membantu pencahayaan, aktifkan lampu flash pada setelan slow. Dan fungsi ini bisa juga di gunakan pada pemotretan still life.

  • Jepret Dulu, Hapus Kemudian
Demi menghemat daya baterai, sebaiknya kurangi intensitas meninjau ulang gambar lewat LCD. Jika ingin menghapus beberapa gambar, Lakukanlah setelah seluruh sesi pemotretan usai. Atau, buanglah foto jika isi kartu memori sudah mentok. Cara ini lebih mengirit baterai ketimbang mengecek foto tiap kali jepret.

  • Coba Sudut Ekstrem
Layar LCD di kamera saku memudahkan membidik obyek dari berbagai sudut. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, cobalah menjepret sasaran foto dari beragam angle. Tampak atas, Tampak bawah, Samping, Pokoknyasemua dijajal sob. Dari beragam sudut pengambilan gambar itu, kesan yang di munculkan oleh foto bisa lebih bervariasi.

  • Memanfaatkan White Balance

White balance ( WB ) tak cuma dipakai untuk menetralkan warna pada foto. Namun, dalam kasus tertentu, white balance justru bisa memberikan efek dramatis. Fungsinya mirip dengan penggunaan filter pada kamera SLR. Setelan Tungsten pada WB bisa dipakai untuk "mendinginkan" warna pada foto. Sedangkan Cloudy dan Fluorescent cenderung "menghangatkan" warna.

PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI

KAMERA
a Merawat bagian luar kamera/ casing merupakan bagian yang biasa dilakukan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya kotoran ketika akan membersihkan bagian dalamnya. Debu dari luar akan mudah masuk kedalam, apalagi kalau kita sering berganti-ganti lensa.
Ø  Bersihkan bagian luar kamera dengan blower terlebih dahulu, untuk beberapa debu yang masih menempel dapat dipergunakan brush.
Ø  Selanjutnya pergunakan lens cloth atau dry clot
h yang lembut untuk membersihkan beberapa bagian khusus kamera seperti LCD panel, viewfinder, dan flash hotshoe.
b)      Setelah langkah diatas, dilanjutkan dengan merawat bagian dalam kamera. Bagian dalam kamera merupakan letak sensor kamera.Sebelum membersihkan bagian dalam kamera, pastikan bahwa perawatan ini dilakukan pada ruang yang bersih dengan penerangan yang cukup. Sebaiknya anda juga dalam kondisi yang bersih.
Ø   Langkah pertama yaitu membersihkan mirror dengan blower atau blower brush. Kamera dipegang menghadap kebawah dan blower dipompa keatas, tujuannya agar partikel debu yang tertiup dapat turun kebawah mengikuti gravitasi.
Ø  Selanjutnya membersihkan sensor. Untuk dapat melakukannya maka mirror harus di lock up terlebih dahulu. Pada beberapa kamera fitur ini disediakan dengan memilihnya dari menu kamera. Yakinkan baterai dalam kondisi cukup penuh ketika akan melakukan mirror lock up. Dimulai dengan menekan shutter release, maka mirror akan terangkat dan shutter terbuka., Dengan kamera yang dipegang menghadap kebawah (sensor menghadap kebawah), pompa blower  (blower tanpa brush) beberapa kali untuk meniup partikel debu yang mungkin menempel di sensor. Setelah selesai, matikan kamera untuk menyudahi fungsi mirror lock up.
Ø  Jika sensor sangat kotor, anda dapat membersihkannya dengan cleaning kits yang memiliki swab sensor khusus. Dengan alat ini, kita membersihkan sensor secara fisik dengan melakukan swab/ smear pada kotoran yang menempel di sensor. Tindakan ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati, jika  tidak yakin sebaiknya serahkan kegiatan membersihkan sensor pada mereka yang profesional.
Ø  NB. Jika tidak merasa yakin untuk melakukan kegiatan membersihkan bagian dalam kamera terutama sensor, sebaiknya serahkan kegiatan perawatan ini pada mereka yang professional. Dibandingkan dengan resiko yang mungkin timbul  seperti kerusakan mirror, shutter, atapun sensor maka mencari bantuan mereka yang professional merupakan pilihan yang bijak.
LENSA
Lensa merupakan jendela bagi mata untuk melihat dunia luar. Lensa merupakan elemen terpenting untuk dapat menghasilkan gambar yang baik.  Beberapa langkah perawatan lensa  adalah sebagai  berikut:
a)      Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal  menuju lensa.
b)      Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
c)      Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.
Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:
Ø  Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
Ø  Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
Ø  Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
Ø  Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.
BATERAI
Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a)       Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
b)      Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera cabut.
c)      Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.
d)     Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
e)      Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda.
MEDIA PENYIMPANAN
a)      Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital, CF/ compact flash, dan sebagainya.  Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati, bentuknya yang kecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya masing-masing jika sedang tidak dipergunakan
b)      Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk tetap menjaga kebersihannya.  Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan secara berkala untuk menghindari penumpukkan kotoran.
TAS KAMERA
Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu berpergian. Dengan demikian perawatannya juga mutlak dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita miliki. Tas yang kotor  mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor. Berikut beberapa langkah perawatannya:
a)      Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar hasilnya maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.
b)      Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Alat Bantu Pemotretan

ALAT BANTU PEMOTRETAN



1.   Filter

    Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang 
diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a.       filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.      filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.       filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.      filter warna, memberi efek warna.
e.       filter soft, melembutkan objek.
f.       filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.      filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.      filter multi image, memberi efek multi image.
i.        filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.        filter gradasi, memberi efek gradasi warna


2.   Tripod

 
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
a)      Cara pemasangan kamera pada tripod:
                                i.            Langkah 1
Hal pertama yang harus dilakukan bila menggunakan sebuah tripod adalah pastikan untuk membuatnya stabil. Menyesuaikan kaki sehingga ketinggian dan sudut yang dikehendaki tercapai. Biasanya Anda mengatur tripod sebelum memasang kamera. Melakukan hal ini mengurangi risiko jatuh pada saat kamera di atas tripod.
                              ii.            Langkah 2
Mengunci kaki! Pastikan bahwa tidak akan kendur dan goyang bila kamera terpasang.
                            iii.            Langkah 3
Atur kemiringan dan arah kepala. Tripod Hihg-End akan memiliki tombol pengaturan. Tergantung pada pengaturan di tangan, Anda perlu mengatur hal ini dengan pengaturan yang dikehendaki. Drag secara perlahan tingkat ketinggian di mana kepala kamera dapat diubah. Pengaturan drag yang lebih tinggi akan membuat kepala bergerak perlahan-lahan. Pengaturan drag yang lebih rendah akan memungkinkan kepala bergerak lebih cepat. Dalam kebanyakan kasus Anda tidak ingin mengunci kepala kecuali jika Anda memerlukan kamera untuk benar-benar diam.
b)        Tips Menggunakan Tripod
                                i.            Susunlah Komposisi Terlebih Dahulu. Karena menyiapkan lalu memasang tripod menyita waktu, pertimbangkan terlabih dahulu komposisi foto yang akan dibuat. Berjalanlah kebeberapa titik dan eksplorasilah subyek foto dari angle yang berbeda intiplah melalui viewfinder jika perlu) sampai anda puas baru tripod bisa diset.
                              ii.            Carilah Permukaan Rata. Saat menggunakan tripod, carilah permukaan rata untuk pijakan kaki-kakinya sehingga membantu tripod lebih tenang, kokoh dan stabil. Jika memungkinkan, hindari permukaan yang gampang memantul seperti platform kayu/logam yang berada di dekat jalan (tripod pada jembatan penyeberangan hampir tidak berguna).
                            iii.            Gunakan Serendah Mungkin. Saat memungkinkan, gunakan tripod pada posisi yang serendah mungkin dengan tanah sehingga meminimalkan vibrasi. Rentangan kaki-kaki tripod juga lebih lebar sehingga lebih kokoh.
                            iv.            Jangan Gunakan Kolom Tengah. Hindari menaikkan tiang tripod yang menyangga kamera karena akan membuat tripod lebih labil. Kalau butuh angle yang lebih tinggi, pindahkan posisi pemotretan.
                              v.            Jaga Level Keseimbangan. Pelat tempat kamera menempel sebaiknya selalu rata dan horisontal, gunakan gelembung yang biasanya ada di tripod untuk memeriksa level. Saat memotret di lereng/permukaan miring, pendekkan kaki yang ada di permukaan tertinggi dan usahakan dua kaki yang lain menjejak di sisi terendah untuk stabilitas maksimal.
                            vi.            Kalau anda banyak memakai kamera di oriantasi portrait, gunakan Pelat – L untuk meningkatkan stabilitas.
                          vii.            Manfaatkan Tripod Collar Untuk Lensa Tele. Karena lensa tele dan super tele pasti berat, mereka bisa mengubah pusat kesetimbang tripod. Lensa ini biasanya dari sononya dibekali collar khusus, jadi manfaatkan untuk membantu tripod menjaga kestabilan.
                        viii.            Kasih Pemberat. Tripod yang bagus biasanya diberi hook. Disaat yang kritis, hook ini bisa dikasih pemberat dengan tali untuk menambah stabilitas.
c)      Cara Memegang Kamera Pada Tripod
Cara memegang kamera pada tripod hampir mirip dengan memegang kamera
pada saat biasa. Hanya saja tangan kiri hanya untuk mengatur Zoom atau Fokus.
3.   Monopod

 
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
4.   Background

 
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
5.   Stand Background

 
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.

Jenis jenis kamera

  1. Compact Digital
  • Pengertian Compact Digital Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa disebut kamera saku, menjadikan kamera ini banyak dipilih untuk pengguna yang membutuhkan kamera yang hanya sekedar mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun memiliki mobilitas tingkat tinggi. Kamera ini juga tidak mempunyai shoot mode dialer.
  • Biasanya untuk menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA ataupun bateri bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih murah. Fitur yang dicari dari kamera jenis ini adalah ukurannya yang kecil & pengoperasiannya yang mudah. Brand terbaik yang menguasai pasar kamera ini didominasi Sony disusul brand lainya seperti Canon, Nikon, Casio, Samsung, Olympus & Panasonic.
  • Ciri-ciri Compact Digital • bentuknya yang kompak/ringkas • ukurannya lebih besar dari ultra-compact • menggunakan pilihan pengendalian otomatis dan manual • beberapa merek dan tipe dapat menggunakan asesoris tambahan untuk meningkatkan performanya seperti lampu kilat yang lebih besar adaptor lensa sudut lebar, adaptor lensa tele baterai eksternal tambahan, dsb • Lensa sudah menggunakan zoom, baik optic atau digital zoom atau kombinasi keduanya.
  • Kelebihan dan KekuranganCompact Digital Kelebihan 1. Sensor Yang Lebih Kecil 2. Ukuran Lebih Kecil Dan Mudah Dibawa Keman-Mana 3. Harga Terjangkau Kekurangan 1. Auto Focus Yang Lambat 2. Kualitas gambar yang kurang bersih 3. Kualitas rentang dinamis yang kurang baik
  • Contoh Compact Digital • Canon ixus 132 kamera ini memiliki rentang zoom cukup lebar, yaitu 8x (28 – 224 mm ekivalen, dengan bukaan f3.2-6.9). Dengan sensor CMOS 16,1 megapiksel, kamera ini memiliki ISO dari 100 hingga 1600, cukup untuk penggunaan sehari-hari. Kualitas gambarnya tajam dan cerah, khas Canon, dengan tingkat noise rendah untuk ukuran kamera saku di kelas inibatere akan dihemat.
  •  • Sony Cyber-shot DSC W730 memiliki sensor CCD 16,1 Megapiksel, 8x zoom optik dengan lensa Carl Zeiss (28- 224 mm ekivalen untuk format gambar 16:9.Fitur yang menarik di kamera ini adalah Sweep Panorama, yaitu gambar panorama yang bisa dihasilkan langsung di kamera dengan hanya memencet tombol shutter dan “menyapu” area yang akan difoto.
  • • . Panasonic Lumix DMC-FH6 Kamera ini juga menggunakan sensor CCD, namun dengan resolusi lebih rendah 14,1 megapiksel. Lensa menggunakan Leica dengan zoom optiknya lebih rendah, hanya 5x (24- 120mm ekivalen), namun dengan bukaan lebih lebar f2.5-f6.4. Ini berarti kamera ini lebih cocok untuk Anda yang sering memotret di kondisi gelap atau remang-remang.  
     2.Prosumer
Bagi anda yang masih amatir atau belum begitu paham mengenai cara penggunaan kamera dengan model digital maka anda bisa menggunakan camera prosumer yang memang secara khusus diciptakan untuk mereka yang masih belajar. Kamera ini tentu saja tidak sesusah kamera digital lainnya yang biasa digunakan oleh fotografer professional hanya saja anda bisa mempelajari setiap fungsi dan fitur yang juga kemungkinan ada pada kamera canggih lainnya.
Tentu saja jika anda bandingkan kualiatsnya dengan kamera saku maka kamera prosumer jauh lebih bagus dan komplit. Pada kamera saku tidak akan ditemukan fitur lengkap atau bahkan model kamera yang memiliki system untuk mencari titik fokusnya. Di dalam camera prosumerterdapat media pengaturan iso dan juga exposure yang bisa anda operasikan secara manual. Bagi anda para pemula yang ingin mengupdate dan meningkatkan kemampuan anda dalam menggunakan kamera digital maka gunakanlah camera prosumer terlebih dahulu sebelum anda membeli yang DSLR dengan harga tinggi. Kualitas hasil akhir pada gambar nya pun tidak kalah baiknya. Untuk kualitas kamera ini ada diantara kamera saku dan kamera dslr sehingga bisa dikatakan kamera ini sangat cocok untuk anda. tidak terlalu sederhana tetapi tidak terlalu rumit.Linux adalah salah satu brand kamera yang mengeluarkan camera prosumer sebagai produk andalannya. Kamera ini juga dilengkapi dengan flash yang bisa anda gunakan ketika harus memotret dalam kondisi cahaya yang gelap. Untuk tingkat kecepatan tentu saja camera prosumer ini masih ada dibawah kamera dslr hanya saja untuk para pemula sepertinya cukup lengkap. Salah satu kelebihan lain dari kamera ini adalah bisa anda gunakan sebagai alat untuk merekam video.
Sehingga ketika anda berpergian anda tidak perlu lagi membawa handycam dan juga kamera. Cukup satu alat dan bereslah semuanya. Jika kita bicara mengenai harga maka kamera ini sudah tentu masih cocok dikantong pemula. Untuk menabung pun masih dimungkinkan karena harganya tidak semahal kamera dslr. Berminat menjadi fotografer muda? Pelajari dulu tekniknya dengan prosumer.
  3.Bridge Camera
Jenis yang kedua ini dinamakan bridge ( jembatan ) karena memiliki kesamaan dengan Compact Digital Camera dan Digital SLR Camera. Dari segi kemudahan pengoperasian, Bridge Camera mirip dengan Compact Digital Camera. Tetapi dari segi fitur, fungsi, ukuran dan bentuk body lebih dekat dengan Digital SLR Camera. Bridge Camera mampu menghasilkan format gambar JPEG, RAW dan TIFF. Hasilnya? Ketajaman warna, kontras maupun depth of field terlihat lebih jelas di sini.
  4.Consumer DSLR
 Bentuk kamera dari kamera ini biasanya seperti kamera profesional, namun ada juga yang berbentuk kamera saku. Kamera ini memungkinkan kita untuk mengatur Focus, Exposure, Aperture, dan ISO. Tapi kamera ini juga menyediakan fitur seting otomatis. kalau kata fotografer, kamera ini memiliki fitur A (atau Av), P , S , dan M.
  5.Mirorless
Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti (apa tuh singkatannya dalam Bahasa Indonesia?) alias Compact Camera System alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) -duh banyak banget istilahnya – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apa sih Kamera Mirrorless?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. Nah untuk jawaban panjang, silahkan baca lebih lanjut.
  6.Semipro DSLR
FULLFRAME atau APSH kualitas ga perlu di ragukan lagi deh…
dengan harga 20 ~ 50 jutaan body nya. biasanya sih di gunakan di Studio Foto
yg make juga Pro Pro aja…

  7.. Boutique
Kamera Butik , Stylish yet Powerfull. dengan rata rata menggunakan Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong. Kualitas Kamera Butik lebih bagus daripada Fullframe DSLR seperti D3S , dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark. dengan bentuk yg Compact…
Tetapi…
Harganya BOOOO… 69 Juta sapa yg mau beli =_= ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta
dan Harga Lensa Kamera Butik Juga mahal beud…. serius deh Butik cuma buat kamera
Orang KAYA seperti Rio ( atau sapalah nama temen mu yg kaya wkwkwkwkwk )
oh ya.. kamera butik FULL MANUAL CONTROL semuanya muter knob…
jadi bukan buat ALAY KELEWAT KAYA …
8. Medium Format/Professional DSLR
Kameranya PROFESSIONAL .. dengan Sensor MEDIUM FORMAT dan Gambar 40  ~ 80 MEGAPIXEL… 

Jenis jenis Fotografi

Jenis -Jenis Fotografi


Dikesempatan kali ini saya kembali memberikan artikel yang berhubungan dengan fotografi dimana sebelumnya saya pernah membahas mengenai foto termahal di dunia dan jenis-jenis kamera yang ada dipasaran  Bagi Anda penyuka fotografi mungkin sudah mengetahui tentang beberapa teknik fotografi dan jenis-jenis fotografi. Setiap fotografer tentunya mempunyai satu aliran atau jenis fotografi yang paling disukainya atau didalaminya berdasarkan minat yang dia punya.
Berikut ini silahkan Anda simak beberapa jenis atau aliran dalam fotografi :
- Fotografi Landscape
Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam. Dapat juga dikombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam. Ada beberapa sub dari fotografi landscape seperti seascape yang lebih fokus ke laut, cityscape yang fokus ke perkotaan dan skyscape yang fokus pada pemandangan langit.

- Fotografi Macro
Fotografi macro adalah adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari jarak dekat dengan obyek utama benda-benda kecil. Objek fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, embun atau benda lain yang di close-up sehingga menghasilkan detail yang menarik. Fotografer  umumnya menggunakan lensa macro agar hasil foto terlihat lebih tajam, tapi fotografer dengan budget terbatas bisa menggunakan close-up filter, extension tube atau reverse ring sebagai alternatif lensa macro.
- Fotografi Hitam Putih/Black and White Photograph
Ini adalah salah satu aliran fotografi yang saya sukai. Pada awal sejarah fotografi, fotografi hitam-putih adalah satu-satunya pilihan seorang fotografer untuk mengambil gambar. Bahkan ketika foto berwarna sudah tersedia, foto hitam-putih pada awalnya mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk mengembangkan daripada foto berwarna. Seiring dengan kualitas foto berwarna semakin membaik, foto berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga menyebabkan fotografi hitam-putih kurang populer. Akan tetapi fotografi hitam-putih untuk saat ini lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan efek tertentu yang bisa didapat dari berbagai aplikasi editing foto sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna dan menarik.

- Fotografi Satwa/Wildlife Photography
Fotografi satwa lebih memfokuskan objek pada pengambilan gambar adalah hewan. Kadang hewan berperilaku unik dan jika kita berada di waktu dan tempat yang tepat kita dapat mengabadikan aksi hewan tersebut dan pastinya akan menjadi hasil karya yang menarik.


- Fotografi Portrait/Potrait Photography
Foto portrait adalah sebuah foto yang mengedepankan detail dari obyek foto, untuk menunjukkan karakter dari sebuah obyek foto. Apabila objek adalah manusia, maka pada umumnya mata dari obyek akan lurus menatap kepada kamera. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi “komunikasi” yang intens antara obyek dengan fotografer. Ekspresi wajah begitu dominan untuk mengungkapkan persamaan, kepribadian, bahkan perasaan seseorang. Pada umumnya foto portrait menampilkan ekspresi alami dari objek yang di foto. disini mata dari objek menjadi komponen penting dari sebuah foto portrait.

- Fotografi Jalanan/Street Photography
Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks . Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari . Foto biasanya diambil dari jarak dekat dan fotografer berada disekitar objek daripada dari jarak jauh.
Fotografer harus dapat mengambil gambar dengan diam-diam tapi bukan sembunyi dan melakukannya dengan cepat dan lugas.

- Fotografi Model
Pengertiannya sebenarnya hampir sama dengan fotografi potrait namun pada fotografi model, fotografer memutuskan bagaimana posenya, ekspresinya, arah pandangan dan sebagainya. Model yang bagus adalah mereka tau bagaimana cara berpose untuk mempermudah fotografer mendapatkan foto yang bagus.

- Fotografi Panning
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. Foto jenis ini bisa didapat dengan memanfaatkan shutter speed rendah.

- Fotografi Tilt Shift
Fotografi tilt shift adalah teknik fotografi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil foto yang tampak seperti miniatur.
Teknik tilt-shift ini menggunakan lensa khusus yang dikembangkan untuk memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi dengan cara mengubah sudut lensa terhadap media (film atau sensor). Namun salah satu efek yang paling nyata dari penggunaan lensa tilt-shift adalah menyempitnya ruang tajam (DoF - Depth of Field) sehingga bisa menciptakan efek seperti miniatur.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, foto tilt shift bisa dibuat dengan memanfaatkan aplikasi photo editor seperti Photoshop.

- Fotografi Light Painting
Fotografi light painting atau melukis dengan cahaya sangatlah unik. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.
Demikianlah beberapa jenis fotografi yang mungkin bisa menjadi inspirasi Anda. Tentu masih banyak jenis atau aliran fotografi yang masih bisa di explore dan dikembangkan dan tentunya hal ini harus didukung dengan kamera dan peralatan fotografinya juga yah ^^

Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
seniman pada abad-19 menggunakan kamera obscura untuk membuat sketsa
gambar 3D kamera obscura

Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
“View from the Window at Le Gras” foto pertama yang berhasil dicetak meskipun masih tampak kabur, dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce

Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
“Boulevard du Temple” foto pertama yang diakui secara umum, dibuat oleh Louis Daguerre

Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
kamera dslr nikon

Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.